Search This Blog

Friday, August 05, 2005

Sipilis vs TBC



DI Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan, seusai salat Jumat 5 Agustus ini, berlangsung tabligh akbar. Berkumpul ratusan orang di dalam mesjid yang megah itu. Mereka bicara mengenai fatwa Majelis Ulama Indonesia yang, dalam pandangan mereka, disikapi secara keliru oleh ''segelintir umat Islam''.

Fatwa MUI itu ada 11. Tapi yang mendapat sorotan adalah pada dua hal: ahmadiyah dan sipilis. Ahmadiyah, dalam pandangan para pengkhotbah ini, adalah ajaran sesat. Mereka mengakui bahwa Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi. Ini jelas-jelas sesat, karenanya tak pantas bila Ahmadiyah menyebut dirinya sebagai Islam. ''Jelas murtad,'' kata Ustadz Amin Jamaluddin dari LPPI, Jakarta.

Terdengar teriakan dari hadirin. ''Orang murtad hukumnya bunuh....''
Syukur tak mendapat tanggapan.
Para pembicara mengupas fatwa MUI itu dari berbagai sudut pandang. Ismail Yusanto, juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia, menilai Mirza Ghulam Ahmad sebagai sesat. ''Menurut literatur, ia adalah antek Inggris,'' katanya.

Dalam pandangan pembicara, musuh umat Islam dewasa ini adalah sekularisme, pluralisme, dan liberalisme. Disingkat sipilis. Penyakit kotor itu melengkapi wabah TBC --takhayul, bid'ah, dan khurafat-- yang selama ini ada.



Seusai acara, sebagian laskar berseragam langsung berbaris. Mereka bergegas menuju markas Jaringan Islam Liberal di Utan Kayu, Jakarta Timur. Namun rombongan ini tak sempat sampai di Utan Kayu. Di Masjid Al Ikhlas, Salemba, mereka berhenti untuk salat asar. Setelah itu, mereka balik, membubarkan diri.

Sukur tak terjadi perkelahian. Karena, perbedaan pendapat memang tak pantas diselesaikan dengan kekuatan fisik. Apalagi, baik Ahmadiyah, JIL, FPI, maupun organisasi Islam lainnya, adalah sama-sama percaya bahwa Allah SWT adalah Tuhan pencipta alam. Mereka juga sama-sama mengucapkan syahadat.
Jadi, buat apa berkelahi?

No comments: