Search This Blog

Wednesday, June 29, 2005

Opung, Andi, Mommy


Pada 5 June, Darrel berulangtahun ke-2. Opung, ini adalah kakek dari jalur mommy, dan Om Andi --adiknya mommy, datang ke rumah. Juga ada tante dan eyang. Anak tetangga dari belakang rumah kami undang juga.
Acaranya sederhana: makan nasi kuning. Alhamdulillah, lumayan nyaman.
Seusai makan-makan, opung, om Andi, dan mommy duduk-duduk di teras belakang. Ngadem.

Anonim


Kode etik, bagi wartawan adalah sebuah pedoman untuk bertindak. Dengan kode etik ini wartawan akan mendapatkan rambu-rambu: mana yang boleh, mana yang tidak. Pedoman memang diperlukan, mengingat dalam bekerja seorang wartawan acap kali masuk wilayah abu-abu.
New York Times dikenal sebagai salah satu media yang mengatur secara ketat etika wartawannya. Intinya adalah: kepercayaan pembaca harus dijunjung tinggi. Karena itu, berita adalah berita. Ia harus dibedakan dengan tegas dari iklan, opini, dan pesan sponsor lainnya.
Tak berarti New York Times bebas dari dosa. Awal 2005 ini New York Times terkena skandal sumber fiktif dan cerita fiktif oleh salah satu wartawannya, Jayson Blair. Setelah itu, koran ini merevisi aturan main mengenai pemuatan sumber anonim.
Kasus New York Times, juga persoalan sumber anonim yang menimpa berbagai media, termasuk GATRA, membuat saya melakukan introspeksi. Sumber anonim yang semula dimaksudkan untuk melindungi yang bersangkutan dari bahaya yang mengancamnya bila membuka informasi, sering direduksi akibat kemalasan bekerja. Kriterianya diperlonggar.
Apalagi, secara jurnalistik, sumber anonim memang bobotnya jauh lebih rendah ketimbang yang identitasnya terbuka lebar.

29 Juni 05

Monday, June 27, 2005

Kabar dari Permata Timur


Kabar dari Permata Timur
Permata Timur adalah sebuah komplek perumahan di tepi jalan tol Jakarta Cikampek, di kilometer 7. Setiap hari, di saat saya berjalan-jalan dengan Darrel, saya menyaksikan jalan tol yang sering berubah menjadi ''tempat parkir''. Betapa banyak jam kerja dihabiskan di jalan tol.
Hari ini, Senin 27 Juni 05, saya mengantar ke airport bapak dan ibu yang akan pulang dari Yogya. Bapak ibu datang Jumat pekan lalu, bersama Tifa, keponakan saya. Pada Minggu, Reza, keponakan lainnya, datang dari Lampung. Kini Bapak dan Ibu pulang berempat. Untuk menghindari kemacetan di jalan tol, saya berangkat jam 13.30. Padahal pesawat baru terbang jam 15.5o. Benar kan, di jalan tol, yang memanjang di sisi Pantai Ancol, kemacetan luar biasa.
Syukur, kami tidak terlambat tiba di bandara.

Saturday, June 25, 2005

Darrel, June 05. Posted by Hello
Darrel, dengan baju merah, dipegang mommynya, Uni. Berkaos putih adalah Reza. Yang pape baju merah lengan panjang adalah Mur, yang selama ini mengasuh Darrel. (Darrel, on red T shirt, held by his mommy, Uni Lubis. With white T shirt is Reza, our cousin. In blue jeans is Mur, Darrel's ''baby sitter''. Posted by Hello
Uni, Iwan, and Darrel, at Kaliurang, vacation resort some 20 Km north of Yogyakarta. Posted by Hello

Berayun di Kaliurang


KALIURANG, sekitar 20 kilometer di utara Yogya, kami kunjungi, April lalu. Waktu itu saya lagi cuti. Uni sedang dinas ke Yogya, penugasan dari TV7, tempatnya bekerja. Saya ke Yogya naik mobil, bersama sopir, Mur, orang Purwokerto yang bekerja di rumah, dan Eyang. Mommy dan Darrel naik pesawat, sehari kemudian.
Di hari ketiga, kami bermain di Kaliurang. Sayang ya, tempat yang seharusnya nyaman ini kurang enak untuk berlibur. Penginapannya tua, kurang terawat. Hanya ada satu tempat bermain untuk anak, yakni di Taman Wisata. Itu pun isinya hanya ayunan dan jungkit.

Mohamad Darrel Cetta Askara


Darrel, 2 tahun, adalah anak kami. Ia lahir di tahun ke-9 perkawinan kami. Ia kini sekolah di Tumble Tott, sebuah sekolah bagi anak prasekolah, di cabang Kalimalang, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Darrel, 2 years old, is our son. He was born on the 9th year of our marriage. He is at Tumble Tott, an education place for pre-school children, at Kalimalang Branch, Pondok Kelapa, Eastern Jakarta.