Search This Blog

Sunday, June 27, 2010

Demam Piala Dunia




Demam piala dunia itu getarannya sampai ke seluruh penjuru dunia, termasuk ke rumah kami. Di ulang tahunnya yang ke-7, Darrel mendapat hadiah dari Mommy Uni Lubis bola dari berbagai negara. Ada yang bertema Spanyol, Brazil, Italia, Prancis.
Bola berwarna-warni itu dibawa ke Snowbay, tempat dolanan air di Taman Mini, lokasi yang dipakai Darrel untuk merayakan ulang tahunnya ke-7, bersama teman-temannya.

Sebetulnya kalau ada bola dari Indonesia, mungkin menarik ya? Kok ya ndilalah, tidak ada yang menjual.
Mungkin penjualnya malu melego bola kaki merah putih. Ini tampaknya tak lepas dari prestasi sepakbola Indonesia, yang bahkan untuk menjadi juara di Sea Games saja belum bisa. Jumlah penduduk yang 240-an juta rupanya tidak menjamin prestasi bola Indonesia akan membaik. Dibandingkan dengan Bahrain yang penduduknya 1 juta, atau Slovenia yang sekitar 4,5 juta, atau Ivory Coast (diterjemahkan menjadi Pantai Gading) yang Cuma di kisaran 2 juta, prestasi bola Indonesia masih di bawah.
Apa yang terjadi dengan tim sepakbola Indonesia?
Tak mudah untuk menjawab pertanyaan itu. Orang bola biasanya berkomentar: toh bola itu bulat. Kadang di atas, kadang di bawah. Jadi tidak usah diributkan. Saat ini Indonesia di bawah. Mungkin akan pindah ke atas, suatu saat kelak –entah kelaknya itu kapan.
****
Piala Dunia kali ini berlangsung di Afrika Selatan. Sebagai penggemar bola, kami merasa sangat bersyukur ada televisi yang mau menyiarkan langsung. Kami juga bersyukur, ada pabrik rokok yang mau jadi sponsor utamanya. Kalimat terakhir ini bukan merupakan anjuran agar Anda merokok Gudang Garam. Sekadar untuk mengingatkan, di tengah pro kontra soal pelarangan iklan rokok, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pabrik rokok yang sudah mensponsori berbagai program menarik. Dari Liga Primer, Liga Serie A, Liga Calcio, hingga Piala Dunia.