Search This Blog

Thursday, May 29, 2008

AWAS PENCULIKAN ANAK


JAKARTA pernah heboh ketika Raisya, gadis kecil yang masih sekolah di TK, diculik. Orang tua makin khawatir terhadap keselamatan buah hatinya ketika bersekolah. Bahkan seorang mahasiswi Universitas Darma Persada, Jakarta Timur, sampai membuat skripsi: pengaruh pemberitaan kasus Raisya bagi psikologi orang tua. Si mahasiswi ini mengambil responden di Embun Pagi Islamic International School, tempat Darrel bersekolah. Ketika ditanya, ya kami jelas makin cemas. Apakah kami tahu kasus penculikan itu? Ya kami tahu. La wong mommy termasuk yang sejak awal menggeber berita soal itu.
Tapi penculikan anak di bawah ini rada beda... Coba deh dilihat. Mohon maaf saya tidak tahu akreditasi fotonya. Saya mendapatkannya dari milis guyon yook...
Selamat menikmati..




Posted by Picasa

Wednesday, May 28, 2008

MUSEUM IPTEK TAMAN MINI



Cita-citanya mulia, ingin menghadirkan museum yang menunjukkan kecerdasan bangsa Indonesia. Ada cerita soal satelit Palapa, pesawat CN 235 dan N 250. Juga berbagai bentuk peragaan teknologi. Maka didirikanlah Museum IPTEK di Taman Mini Indonesia Indah.
Kalau ke sana mudah. Ambil arah ke Taman Mini, langsung saja tanya ke penjaga di mana letak museum Iptek. Anda akan dengan segera ditunjukkan jalannya.
Parkirnya gampang. Tiketnya murah.
Yang disayangkan, isinya kurang begitu terawat. Beberapa alat peraga sudah rusak. Selain itu, updating terhadap teknologi terbaru juga kurang nongol. Misalnya, di bidang teknologi komunikasi, kini kita tidak hanya bicara soal Palapa. Kita sudah masuk ke era teknologi selular dengan turunannya, seperti sms, wimax, wifi. Indonesia bahkan sudah masuk era 3.5G. Saya tidak ketemu soal selular ini di Museum Peragaan Iptek Taman Mini.
Kemajuan internet, yang sudah mengubah dunia, juga tidak ditemukan peragaannya di situ.
Dengan berbagai kelemahannya itu, museum ini tetap saya rekomendasikan untuk dikunjungi. Jauh lebih bagus ketimbang sekadar bermain di mall.




Posted by Picasa

Wednesday, May 14, 2008

KE KIDZANIA LAGI

AHAD 11 Mei 08 lalu kami ke Kidzania, kawasan bermain bagi anak, di The Pacific Place, Jakarta. Ini kunjungan Darrel dan mommy yang kedua. Tahun lalu, sewaktu Kidzania baru dibuka, Darrel ke sana. Ia ditemani mommy dan eyang. Senang sekali. Biayanya cukup mahal, tiketnya saja Rp 150.000. Tapi suasananya sangat pas buat anak. Jauh lebih bagus ketimbang sekadar bermain di mall.
Kali ini Darrel ditemani ayah, mommy, dan mbak Mur.
Di kunjungan kedua ini Darrel tidak hanya bermain, tapi juga bekerja. Modal awalnya 50 Kidzos --ini mata uang yang hanya berlaku di area bermain. Uang itu ia tabung. Darrel memegang kartu ATM. Ia betul-betul menggunakan prinsip ekonomi. Kalau masuk ke area permainan yang membayar, ia pakai uang ayahnya. Tapi kalau bekerja, duitnya dimasukkan ke tabungannya.
Sewaktu menjadi dokter gigi, Darrel mendapat 8 Kidzos. Ketika masuk ke area PLN, ia membetulkan listrik yang --sengaja-- dibuat mati. Nah, Darrel masuk ke panel-panel, dan membetulkan tiang yang miring, plus sekring yang ''putus''. Ia dapat 8 Kidzos. Ketika membalap, ia harus membayar 10 Kidzos. Hehe... duitnya tetap utuh, karena duit keluar dari dompet bapaknya...
Bermain di Kidzania selama empat jam terasa kurang. Bagi bapak dan ibu yang ingin mengantar putera-puterinya, kami memberi saran, kalau buah hatinya lagi tidak sehat, jangan dipaksakan. Semua kegiatan membutuhkan fisik yang prima. Saran lainnya, jangan sekali-kali berangkat menggunakan motor. Kidzania berada di The Pacific Place, gedung yang tidak menyediakan sarana parkir bagi motor.
Posted by Picasa

Friday, May 02, 2008

Belajar Shalat





Belajar shalat itu tidak mudah. Sungguh. Untung di sekolah Darrel diajar dengan sabar oleh Miss Yayuk, Miss Novi, Miss Balqis, dan Uncle Mubaroq. Miss Novi kini sudah pindah ke sekolah lain yang lebih dekat dengan rumahnya di Cikarang.

Ini foto-foto Darrel lagi salat. Yang motret mommy. Kelihatan khusuk ya? Di foto memang begitu. Tapi kenyataannya, kadang masih sulit untuk mengajak Darrel salat. Misalnya, pas azan maghrib, di tv lagi film kartun.

Butuh kesabaran. Butuh ketelatenan. Saya sendiri, yang sudah puluhan tahun salat, juga merasa banyak sekali kekurangannya.