Search This Blog

Friday, July 08, 2005

Main di Pagi Hari






MENURUT buku, usia di bawah 5 tahun adalah saat yang bagus untuk pembentukan keseimbangan, kelancaran syaraf motorik, dan keberanian. Enak sekali bila semuanya dilatih tiap hari. Lebih enak lagi bila berlangsung pagi hari, saat belum panas, dan badan masih segar.

Maka, pagi menjadi saat yang nyaman bagi Darrel --ini kata bapaknya yang belum dicek ke yang bersangkutan. Ia latihan lompat, lari, berjalan di kayu titian. Tapi, tak jarang ia lagi suntuk. Ia lebih suka mengganggu mommy-nya yang lagi baca koran, dan memaksanya duduk di kursi. Maka, ia pun memilih duduk, bermain dengan dolanannya.

Yang dimaksud dolanan itu ya mainan, yang sebagian besar menggunakan baterai. Harus disyukuri, sejak barang-barang Cina merajalela, harga mainan jadi murah. Dengan Rp 10.000 kini bisa didapatkan mobil-mobilan yang ada lampu dan sirene nguing-nguing-nya. Mainan dengan kendali jarak jauh, yang dulu harganya ruarr biasa mahal, kini bisa didapat dengan harga di bawah Rp 100.000.

Tiga bulan lalu, mommy membeli tiga mainan: sebuah bola, mobil kecil, dan organ mini yang bisa bernyanyi beraneka rupa. Mulai dari lagu natal Jingle Bell, sampai yang sekadar do-re-mi. Harganya? Rp 10.000 untuk tiga jenis itu. Saya tidak tahu, berapa harganya di Cina daratan sana. Jangan heran bila pedagang kuda-kudaan dari kayu, mobil-mobilan dari triplek, mengeluh: pembelinya terus merosot.

Mainan dari Cina memang kurang awet. Cepet rusak. Tapi, buat Darrel, yang masih suka ''buang... ayo, buang jauh...'', soal keawetan kurang berpengaruh. Toh kurang dari satu bulan, juga sudah bosan...

Kini, Darrel mulai diperkenalkan dengan mainan yang agak rumit. Puzzle. Ada yang Dora, Sponge Bob, Mickey Mouse. Harganya? Saya membelikan untuk Darrel sewaktu meliput muktamar Muhammadiyah di Malang, pekan lalu. Cuma Rp 5.000 sebuah. Jangan heran, itu juga buatan Cina.
Olala...

No comments: