Pada saat yang sama, Presiden SBY ternyata juga datang. Ia mengikuti Sidang Majelis Umum PBB. Ini penting, bagi presiden yang tengah berupaya memperbaiki citra Indonesia di luar negeri. Mommy pun memperpanjang lawatannya. Dari semula cuma 4 hari, menjadi 9 hari.
Penerbangan ke New York butuh waktu cukup lama. Total lebih dari 24 jam. Pesawatnya dari Jakarta harus berhenti dulu di beberapa tempat. Kalau pake SQ ya mampir dulu di halte Changi, untuk mengangkut penumpang tambahan. Dari situ, langsung ke Frankfurt, Vancouver, habis itu baru New York.
New York terkenal dengan berbagai atribut yang mendunia. Di masa lalu, kita mengenalnya lewat menara kembar WTC, world trade center. Gedung yang gagahnya luar biasa itu menjadi landmark kota New York. Siapa sangka, dengan cara sederhana, bangunan elok itu rontok: dihajar dua pesawat Boeing, yang dibajak teroris.
Di New York juga ada bangunan PBB, yang didirikan di lahan hibah dari Rockefeller. Ia orang Yahudi yang merantau ke Amerika, sampai kemudian bisa menjadi raja minyak, raja kapal, raja properti, dsb. Kita masih mengenal Rockefeller Foundation, Exxon, Mobil, Chevron, dsb. Semua itu merupakan peninggalan Rockefeller.
Para pendatang seperti Rockefeller itulah yang membuat New York berwarna-warni. Di era baru, salah satu generasi pendatang itu bernama Rupert Murdoch. Asalnya ia dari Australia --kalo dilihat dari sini, berarti ia punya akar keturunan dari Inggris juga. Ia kini memiliki jaringan bisnis media yang menjejak hingga seluruh dunia. Benderanya bernama News Corporation. ''Perusahaan Berita'', demikian kalo dimaknakan.
Tapi era baru menyadarkan, kalo berita tidak dijual, akibatnya para pengelola berita juga akan repot sendiri. Untuk mendapatkan berita bagus, kita harus punya modal cukup. Modal cukup hanya didapat kalo kita bisa mengongkosi sendiri biaya pencarian berita. Artinya, kita harus pintar-pintar mengomersialkan acara berita kita. Aneh kan, kalo upaya pencarian berita dibiayai orang lain?? Soal ini bisa menjadi pembicaraan sendiri.
Murdoch sukses menaklukkan New York. Siapa pun yang sudah sukses menaklukkan New York, ia akan bisa menaklukkan tempat lain di dunia. Itulah yang disampaikan Frank Sinatra dalam lagunya: New York New York..
New york, new york
Start spreading the news, Im leaving today
I want to be a part of it - new york, new york
These vagabond shoes, are longing to stray
Right through the very heart of it - new york, new york
I wanna wake up in a city, that doesnt sleep
And find Im king of the hill - top of the heap
These little town blues, are melting away
Ill make a brand new start of it - in old new york
If I can make it there, Ill make it anywhere
Its up to you - new york, new york
New york, new york
I want to wake up in a city, that never sleeps
And find Im a number one top of the list, king of the hill
A number one
These little town blues, are melting away
Im gonna make a brand new start of it - in old new york
And if I can make it there, Im gonna make it anywhere
It up to you - new york new york
No comments:
Post a Comment