Search This Blog

Tuesday, July 31, 2007

POMG Meeting





SATURDAY morning, 21 July 2007, we –Iwan and Uni—were invited by foundation owner of Embun Pagi International School. That day was the end of first week of Darrel in Embun Pagi. On the invitation letter, the teacher said that they need to invite all of the parents to know their idea, their aspiration, and maybe their complaints.
Actually we had other programs on that day. But, Darrel’s education is everything. We had visited more than five school, before finally we decided to choose Embun Pagi. You can read story about this on the previous article. So, we cancelled our other programs. We went to Embun Pagi.
The parents meeting was held on a spare land between front block and the school building. There is blue plastic roof to protect from hot sunlight.
‘’Ladies and gentlemen. We invited you to come here, to make you know who are the teacher. How is the foundation. And if you have any idea, please feel free to say to me,’’ said the head of foundation.
I thought the meeting will run smoothly. In fact I was wrong. Just after the MC gave time for parents to ask or raise idea, some parents waved their hand.
A mother complained about the security of the students. ‘’Right in front of us, there is Kalimalang Street. It’s really very crowded street. So the school must pay attention to the security of our children,.’’ She said.
Some few months ago, she said, he ‘’lossed’’ her daughter. Looking for many places, she found nothing. Panics. Alhamdulillah, finally she found her daughter in the parking area. ‘’You have to close the gate during the lessong time,’’ she said.
Another mom complained about the quit of the head of school. She is right, Embun Pagi International School has no head of school when the parents meeting held. Chief of foundation recognised that. ‘’Our head of school resigned during enrollment time,’’ he said.
The question is: why she resigned?
There are still many questions ahead. But, the foundation said, that he is receiving many applications letter. The selection is still going on. ‘’We will look for the best,’’ he said.



Thursday, July 19, 2007

Norway, Negeri di Sudut Utara

Norwegia, negeri di ujung utara sana, dikenal sebagai negara dengan tingkat usia harapan hidup paling tinggi di dunia. Kaum sepuh bisa ditemui berada di jalan-jalan. Duduk-duduk, mencari hangatnya sinar matahari, sambil ngobrol dengan sesama.
Ke negeri yang elok ini, Mommy Uni Lubis awal Juni lalu melancong. Ia bersama sejumlah pemuka media dari seluruh penjuru dunia ikut dalam Konferensi Internasional Mengenai Dialog Antar-kultur. Acaranya cukup menarik. ‘’Pokoknya kalo sekarang diajak bicara soal perdamaian, dialog antarkebudayaan, nyambung,’’ kata Mommy.
Namun ada lainnya yang mengesankan. Yaitu keelokan pemandangan Norwegia. Negeri di sudut utara ini begitu menawan hati. ‘’Sungainya bersih. Jalannya rapih. Semua serba tertata,’’ katanya.
Kebangkitan Norwegia dimulai dari penambangan minyak bumi di Laut Brent, pada 1970-an. Penduduk sedikit, kekayaan alam melimpah, diimbangi dengan pemanfaatan hasilnya yang hati-hati. dalam edisi berikutnyaNorwegia pun menjadi negara yang sejahtera.
Cerita lain dari Norwegia akan disambung . Kami muatkan di sini sebagian foto-foto perjalanan, yang diambil dengan kamera Nokia N92.
Wass.




Monday, July 16, 2007

Sekolah Setelah Libur Panjang










KEMBALI KE SEKOLAH SETELAH LIBURAN PANJANG Liburan sekolah nyaris usai. Anak-anak pun harus kembali ke rutinitas mereka sehari-hari: bangun pagi, berangkat sekolah, kena macet di jalanan, mengerjakan PR/tugas di sore hari, dan seterusnya. Bagi sebagian anak, kembali ke sekolah bisa membuat mereka merasa takut atau was-was. Terutama siswa yang harus menempati sekolah baru karena telah lulus SD/SMP. Begitu juga anak-anak yang baru pertama kali masuk kelompok bermain atau TK. Nah, berikut ini sejumlah saran untuk memperlancar dan mempermudah anak agar dengan riang gembira menyambut hari pertama sekolah. Atur Jam Tidur Pada liburan panjang seperti sekarang ini, jadwal tidur anak-anak biasanya tidak teratur. Sesudah melakukan sejumlah kegiatan di siang hari, keesokan paginya mereka bangun sesuka hati mereka. Anda pun biasanya cenderung mengizinkan mereka untuk berbuat "sesuka hati" dan tidak menerapkan jam tidur yang ketat. Toh, mereka tengah menikmati masa istirahat setelah sekian bulan memeras otak dan tenaga di sekolah. Sebaiknya, satu minggu sebelum masuk sekolah, atur kembali jam tidur mereka seperti pada waktu hari sekolah. Biasakan anak untuk tidur dan bangun pada jam tertentu agar ia kembali terbiasa dan tidak kaget dengan perubahan yang tiba-tiba ketika harus menghadapi hari pertama sekolah. Hal ini juga mengurangi stres di hari pertama. Jangan lupa, lakukan setidaknya seminggu sebelum hari pertama sekolah. Ingatkan Yang Menyenangkan Bila anak terluhat agak resah menghadapi tahun ajaran baru, entah karena pindah sekolah atau khawatir tak sekelas lagi dengan sahabat-sahabatnya, tunjukkan padanya sikap positif. Maksudnya, ingatkan akan hal-hal yang menyenangkan mengenai sekolah seperti berdarmawisata bersama teman-teman sekelas, pertandingan olah raga antar-kelas, acara kesenian, yang sudah dialaminya pada tahun-tahun sebelumnya. Yakinkan anak, pasti akan ada hal-hal baru yang menyenangkan yang akan dialami pada tahun ini. Kunjungan Ini sangat dianjurkan terutama bagi anak-anak yang masih duduk di kelompok bermain, Taman Kanak-Kanak, atau baru masuk kelas 1 SD. Se-baiknya ajak mereka mengunjungi dan mengenal sekolah barunya. Kalau bisa, minta izin dari para pengajar atau pegawai sekolah agar dapat membawa anak mengelilingi sekolah dan melihat kelas yang akan ditempatinya. Dengan demikian rasa canggung serta kekhawatiran anak akan berkurang karena dia merasa sudah mengenal sekolah tersebut dan anak akan menjadi lebih percaya diri pada hari pertama masuk sekolah. Lengkapi Kebutuhan Sekolah Akan sangat menyenangkan bila dapat pergi bersama anak membeli keperluan sekolah mereka. Ini sekaligus memberi rasa tanggung jawab kepada mereka. Biarkan ia memilih sendiri keperluan-keperluan tersebut seperti tas sekolah, kotak roti, botol minum, pensil, krayon, tempat pensil, dan lainnya. Bila anak Anda lebih besar, mungkin perlu dibelikan kamus, kalkulator atau atlas. Biasanya para guru akan meminta murid-murid un-tuk menceritakan liburan mereka dan untuk itu ingatkan anak untuk menyiapkannya. Kalau perlu, bantu mereka. Laporan Kegiatan Adalah penting untuk mengetahui apa yang dialami anak di sekolah. Jelaskan padanya, pendidikan sangat berharga bagi mereka dan Anda berusaha memberi pendidikan yang terbaik baginya. Hindari pertanyaan, "Bagaimana tadi di sekolah?", karena kalimat ini hanya memerlukan satu jawaban. Buat pertanyaan seperti sebuah permainan, misalnya, minta anak memberi penilaian terhadap hari yang dilaluinya (antara 1 sampai 5, misalnya) dan tanyakan padanya, mengapa ia memberi angka tersebut. Dengan demikian, pembicaraan antara Anda dan anak akan lebih berkembang. Pekerjaan Rumah Membantu anak mengerjakan pekerjaan rumahnya merupakan cara yang efektif untuk memperlihatkan padanya, Anda peduli dengan apa yang mereka pelajari di sekolah. Tentu saja bukan membantu membuatkannya, melainkan menemaninya saat bikin PR, menolong jika memang diperlukan. Bila orang tua tidak peduli dan tidak menyadari pentingnya pelajaran yang diikuti anaknya, tidak heran bila anak tersebut tidak perduli dengan pelajaran yang diberikan kepada mereka. Libatkan Diri Dengan melibatkan diri Anda pada kegiatan yang diadakan di sekolah, menunjukkan dukungan dan antusiasme terhadap pengalaman belajar anak Anda. Anda dapat berpartisipasi pada bazar sekolah, ikut menyiapkan acara kesenian, darmawisata, dan sebagainya. Berpartisipasi seperti ini juga memudahkan Anda berkomunikasi mengenai perkembangan anak Anda dan mengenai apa-apa yang terjadi di sekolah baik dengan guru, karyawan sekolah, maupun sesama orang tua murid. Buka Mata & Telinga Bila kebiasaan makan atau tidur anak berubah secara drastis, biasanya merupakan tanda-tanda ia mempunyai masalah dalam menyesuaikan diri de-ngan kelas atau sekolah barunya. Perubahan lain yang perlu diperhatikan adalah bila anak yang tadinya biasa menceritakan mengenai kejadian di sekolah, tiba-tiba berhenti melakukan kebiasaan tersebut. Bisa jadi dia punya masalah di sekolah. Baca & Baca Meluangkan waktu untuk membaca buku bersama anak merupakan hal yang tidak ternilai harganya. Usahakan Anda dapat melakukannya setiap hari untuk beberapa waktu. Untuk anak yang sudah agak besar, minta ia membaca beberapa halaman setiap harinya. Jalin Hubungan Berkomunikasi dengan guru secara teratur merupakan hal yang penting yang dapat mempengaruhi pendidikannya. Guru dapat memberitahu bila anak Anda mengalami masalah-masalah yang berhubungan dengan emosi, hubungan sosial, juga soal pelajaran. Demikian juga sebaliknya. Bila anak sakit, Anda bercerai dari suami, meninggalnya salah satu anggota keluarga, atau hal-hal lain yang dapat mempengaruhi pelajaran anak, Anda dapat menceritakannya kepada guru sehingga Anda dan guru bisa bekerja sama mengatasi masalah belajar, bila ada, yang dihadapi anak.TIPS JALIN HUBUNGAN DENGAN GURU & SEKOLAH 1. Bicarakan dengan anak tentang sekolahnya tiap hari. Ini cara yang baik untuk mengetahui apa yang ia pelajari di sekolah dan un-tuk mengenali permasalahan yang mungkin ada dan harus Anda diskusikan dengan gurunya. Sebaiknya percakapan dengan anak dimulai dengan pertanyaan, "Apa kegiatan yang kamu sukai hari ini?" dan bukan "Bagaimana di sekolah hari ini?" 2. Baca semua catatan atau pengumuman yang dibawa anak dari sekolah. Biasanya guru mengirimkan laporan berkala harian atau mingguan yang berisi informasi mengenai berbagai hal. Karena biasanya anak lupa menyampaikannya pada orangtua, sering-seringlah memeriksa tas sekolahnya. Ada juga guru yang memberi informasi melalui website sekolah. Jadi, periksalah website sekolah secara teratur. 3. Ceritakan semua. Kirim surat ke sekolah atau datang langsung ke guru dan ceritakan tentang segala sesuatu yang terjadi di dalam kehidupan anak Anda yang mungkin akan mempengaruhinya di sekolah. Entah itu krisis yang dialami ketika sakit, perceraian orang tua, mendapat adik baru, atau ibu harus kembali bekerja. Jika anak menderita sakit tertentu, sebutkan juga obat yang biasa ia konsumsi. 4. Jadilah pembimbing yang baik. Andalah pembimbing yang terbaik bagi anak dan juga yang paling tahu tentang kemampuan dan minat anak Anda. Jangan terfokus hanya pada masalah-masalah yang ada. Biarkan guru memahami juga kelebihan dan kekurangan anak. 5. Patuhi jadwal. Dalam keadaan mendesak, jangan ragu untuk menghubungi sekolah setiap saat. Untuk hal-hal yang rutin, pilihlah waktu yang tepat untuk menghubungi guru. Pada umumnya mereka menyediakan waktu khusus untuk pertemuan guru-orang tua murid. 6. Luangkan waktu. Berkunjung secara teratur ke sekolah anak, bahkan ke kelasnya adalah cara yang baik untuk mengetahui kegiatan anak dari dekat. Tawarkan diri sebagai tutor bagimurid-murid secara individu (mendengar mereka membaca buku, misalnya) atau membantu rencana khusus sekolah seperti bazar, acara kesenian. Anda bisa juga mengawal anak-anak pada waktu karyawisata, menceritakan tentang karier atau latar belakang budaya Anda, atau memberi pelajaran di kelas mengenai cara membuat hidangan khusus atau pertunjukan kesenian. 7. Bawa pengetahuan ke rumah. Kontribusi terbesar yang dapat dilakukan orangtua adalah membacakan buku untuk anak-anak mereka. Terapkan pula aktivitas sehari-hari di rumah ke konsep yang dipelajari anak di sekolah. Misalnya, menjelaskan perihal gizi pada sarapan pagi dengan menggunakan informasi yang tercantum pada bagian belakang kotak sereal atau tentang persentase kandungan lemak pada susu skim dan susu biasa. 8. Jangan sungkan bertanya. Guru juga ingin mendengar dari Anda mengenai anak Anda. Ada guru yangbaik dalam berhubungan dengan orang tua, ada juga yang tidak. Tapi sebagian besar dari mereka menghargai kontribusi dan pehatian orang tua murid. Jadi, bila ada yang ingin ditanyakan pada guru tentang anak Anda atau sekolahnya, jangan ragu untuk bertanya!

(naskah diambil dari http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=9100)


Hari Pertama Sekolah

HARI ini, Senin 16 Juli 2007, Darrel sekolah beneran. Tahun lalu ia masuk Tumble Totts. Setelah itu pindah ke TPA Al Abraar. Semuanya diniatkan agar dia bisa bersosialisasi. Kalo kali ini, ia didaftarkan ke TK Embun Pagi International Islamic School, tujuannya biar sekolah bener.
Hehe.. sekolah bener. Kesannya serius amat ya?
Memang sih, ini serius. Bisa dilihat dari proses mendapatkan sekolah itu. Kami –maksudnya ayah dan mommy uni—paling tidak membandingkan ke tiga sekolah yang setara. Satu di Jl HR Rasuna Said, Jakarta. Tepatnya di Menara Rasuna. Sekolahnya bagus. Dekat dengan tempat kantor mommy. Masalahnya, terlalu jauh dari rumah.
Situasi jalanan Jakarta yang macet terus membuat kami merasa kasihan kalo Darrel sekolah di situ. Sekolahnya masuk jam 8 pagi. Berarti Darrel harus berangkat dari rumah jam 6. Jam berapa dia harus bangun? Sarapan? Pokoknya serba repot.
Kare ibu kepala sekolah di situ, dengan sekolah jauh sebetulnya menguntungkan. ‘’Bisa ngobrol dengan anak sepanjang jalan. Jadi malah menyenangkan,’’ katanya.
Sepintas bener sih. Tapi dipikir-pikir, berat juga. Memangnya mommy tiap hari harus berangkat jam 6?
Setelah itu, kami survei ke sebuah sekolah dekat rumah. Cuma 750 meter. Itu di ujung Jalan Curug Raya, tepi Kalimalang, masuk kelurahan Pondok Kelapa, Jakarta. Kalau rumah kami, masuk Bekasi. Menimbang berbagai segi, dari A sampai Z, dari mata pelajaran, dsb, kami merasa kurang srek.
Kami pun mengikuti sekolah yang ketiga. Namanya TK Embun Pagi International Islamic School. Sekitar 1,5 Kilometer dari rumah. Mau masuk kelompok bermain saja pake tes. Yang dites anak dan orangtuanya lagi. Pokoknya, ruarrr biasa…
Alhamdulillah. Darrel diterima.
Maka, sejak Senin pertengahan Juli ini, Darrel resmi bersekolah. Ia punya seragam. Punya baju, ransel.
Untuk menyekolahkan Darrel, hebohnya sudah berlangsung sejak sepekan sebelumnya. Mommy pergi ke Hero Pancoran, membeli tas spiderman. Juga tempat untuk makan. Maklum, meski hanya playgroup, tapi sekolahnya cukup lama. Dari jam 07.30 sampe jam 12.30. Lama ya?
Ahad malam, di hari menjelang Darrel masuk sekolah, ayah ke dapur. Melihat panci yang airnya mendidih.
‘’Apa ini mom?’’
‘’Oh, itu spagetti. Buat bekal Darrel besok.’’ Wah…
Jam 21, lampu kamar dimatikan. Darrel dipaksa bobok. Kalao tidak begitu, bisa-bisa ia tidur jam 24, setelah lompat-lompat dan bergulung-gulung di kasur.
Di blog ini, tampak berbagai foto Darrel menjelang ia berangkat sekolah di hari pertama, dan kegiatannya setelah ia sampe di sekolah.
Mau tahu apa yang ia lakukan di sekolah?
Ya berlarian ke sana ke mari.
Kalo kata guru di sekolah lama: Pak, putranya dinamis sekali…



Wednesday, July 11, 2007

Tamasya ke Taman Buah Mekarsari

Di Taman Wisata Buah Mekarsari, ada kereta api. Boleh naik. Ongkosnya tak mahal. Mau coba?

Bagaimana menanam padi dilakukan? Pak Tani ini mengajari para murid untuk mengenal padi. Gaya hidup McD dan KFC membuat anak-anak tidak pernah mengenal tanaman padi itu seperti apa. Padahal, cara menanam padi itu gampang banget: tinggal tancep. Clup. Tunggu sebentar.
Apa daya, sawah sudah berubah menjadi mall, gedung, jalan. Anak-anak pun tak lagi kenal apa itu membajak sawah, menggembala kerbau, memotong rumput. Tatkala anak-anak sibuk menancapkan tanaman padinya, Darrel sibuk mencabuti. ''Horee.. aku dapat banyak!!''


Bagaimana menegakkan telur? Ini pertanyaan Cristopher Columbus kepada para tamunya, sekitar 300 tahun lalu. Si lonjong itu ditegakka. Tak satupun berhasil. Columbus kemudian memapras bagian bawah, lalu mendirikan telur itu di meja. Hadirin menggumam kencang: Kalo cuma begitu, saya bisa.
Columbus kemudian berkata: semua orang akan ngomong begitu, kalo sudah melihat pelaksanaannya. ''Kalo meniru, semua orang juga bisa,'' katanya.
Saya membayangkan telur Columbus yang dikepras itu bentuknya seperti telur putih yang disandari Darrel di Mekarsari.


Bernapas dalam lumpur, ini cerita film tahun 1970an awal, yang dibintangi Suzana, aktres yang ketika itu dikenal sebagai bintang ''panas''. Kalau lumpurnya keluaran dari bumi Porong, Sidoarjo, barangkali memang panas. Hot. Tapi kalau lumpur sawah Mekarsari, dijamin lunak. Adem. Tapi bikin kotor.
********
Ini foto-foto waktu DArrel bersama teman-temannya di TPA Al Abraar, Jaticempaka, berwisata ke Taman Buah Mekarsari.


Ini menjadi wisata terakhir baginya. Karena setelah itu, dia pamit.


Mulai tahun ajaran 2007 ini, Darrel pindah sekolah ke Embun Pagi Islamic International School, sekitar 1 km dari rumah.