Search This Blog

Sunday, April 11, 2010

BLOG JADI SARANA PEMANTAUAN




POSTINGAN dari kawan saya, Novi Trihastuti Setiawan, di milis alumni Teknik Geodesi UGM, mengundang banyak komentar. Ia bertutur soal pentingnya mengelola status di facebook dan jejaring sosial lainnya. Novi ini adik kelas jauh di UGM. Selisihnya dengan saya lebih dari 10 tahun.

Intinya, sekarang facebook dan status jejaring sosial dipakai oleh orang lain untuk mengintip diri kita. Mereka yang statusnya menunjukkan rasa putus asa, ya tidak pantas dijadikan dari bagian tim kerja yang mencari hasil tinggi.

Sekitar 10 komentar yang masuk, mengomentari postingan itu.
Ini postingan Novi:


Bpk/ibu alumni yth.,

Mohon maaf terutama ini buat adik-adik yang masih mencari pekerjaan atau mungkin bisa juga untuk bos-bos yang mau rekrut karyawan baru.

Saya cuman mau share semoga bermanfaat walau agak OOT, gara-gara terpantik email mas heri ttg nge-blog bisa ikutan summer course ke Belanda.

Kebetulan saya ngobrol kawan lama seorang senior Manager salah satu perusuhaan Recruitment Internasional khususnya supply ke oil and gas baik dalam maupun luar.

Dari obrol itu ada yang menarik dan mungkin bisa diambil manfaatnya. Waktu itu saya tanya, kira-kira pertanyaannya begini:

" Kalo ada kandidat yang sama-sama pinter, sama-sama pengalaman, sama-sama smart deh pokoknya, lalu apa yg bisa membuat kamu milih si X untuk posisi itu?"

Salah satu Jawabannya adalah:
Bapak X:

(Jawaban kriteria no 1-4, standar aja)

5. Saya akan tanya dia apakah punya blog? Kalo punya saya akan liat dan baca, tentang apa blognya? Sejak kapan dia menulis? Bagaimana gaya menulisnya? Dan itu bisa lho keliatan gampang banget ini orang spt apa sih kualitasnya? (Ckckck.... Blog udah kyk sulap aja ya)

Saya: even untuk seorang senior geologist? Senior geo physicist? Or whoever yang notabene gak ada waktu?

Bapak X:
"Iya, absolutely!"

Lalu 6. Saya akan add dia di facebook saya yg memang sy buat sbg media pemantau (waduhhh waduhhh.....)


Ttg FB ini, saya beneran penasaran jd saya tanya lagi, "emang gmn dan seberapa besar pengaruhnya?"

Jawabnya:
1. Saya akan liat berapa temannya, ya tentunya saya bisa tau juga ini teman asal add atau teman profesional atau teman lama (mmmhhh emang bisa yak? Gimana caranya ya? Hehe)

2. Saya akan baca tuh statusnya, dr sana saya bisa liat, ini orang tipe optimis, suka mengeluh, datar atau dinamis (alamakkkk dalem banget yak.. Hati-hati menulis status hehe)


Mmmmhhh, saya jadi mikir gaya recruitment skg gampang banget cuman liat fb tp dalem;)

Maaf kalo agak OOT
Semoga bermanfaat,


Novi/19026
Sent thru my orangeberry mobile® apologize for any typos and abbreviation


Kesimpulannya: maka berhati-hatilah dalam mengelola status dan website kita. Entah itu blog, twitter, facebook, wordpress, dsb.

Tapi ada juga yang menanggapi postingan itu dengan selera humor. Inilah tanggapan dari I Made Andi Arsana, dosen muda teknik Geodesi UGM yang tengah mencari gelar doktor di Australia.

Kolega ysh,

Diskusi yang menarik. Selain yg diceritakan Mbak Novi, ada juga
perusahaan yang menerapkan cara berikut. Bisa dicoba kali ya :))

HOW TO RECRUIT THE RIGHT PERSON FOR THE JOB?

Letakkan sekitar 100 batu bata di sebuah ruangan yang jendelanya
terbuka. Masukkan 2 atau 3 kandidat ke dalam ruangan itu dan tutup
pintunya. Tinggalkan mereka di sana dan periksalah setelah kira2 6 jam
kemudian.

Jika mereka menghitung batu bata itu, tempatkan mereka di accounting.
Jika mereka melakukan penghitungan ulang, jadikan mereka auditor.
Jika mereka mengacaukan ruangan dan bata berserakan, tempatkan mereka
di engineering.
Jika mereka menyusun bata dalam susunan yang nampak aneh, tempatkan
mereka di perencanaan.
Jika mereka saling melempar bata satu sama lain, tempatkan mereka di
operations Jika mereka tidur, tempatkan mereka di security.
JIka mereka memecahkan bata menjadi bagian-bagian kecil, tempatkan
mereka di information technology.
Jika mereka duduk dan tidak melakukan apapun, tempatkan mereka di
human resources.

Jika mereka bilang bahwa mereka telah mencoba berbagai kombinasi
tetapi kenyataannya tidak ada satu batu batapun yang berpindah tempat,
tempatkan mereka di sales.
Jika mereka ternyata sudah meninggalkan tempat, tempatkan mereka di marketing.
Jika mereka memandang ke luar jendela, tempatkan mereka di strategic planning.
Dan yang terakhir yang terpenting, jika mereka berbicara satu sama
lain dan tidak ada satupun batu bata yang berpindah, beri mereka
selamat dan tempatkan mereka di top management.

Selamat berakhir pekan
Andi
ps. diterjemahkan bebas dari humor yg beredari di dunia maya

--
I Made Andi Arsana
Geodesy and Geomatics, Gadjah Mada University, Indonesia

4 comments:

Rovicky Dwi Putrohari said...

Kekhawatiran bahkan mungkin menjadi fobia ini diketawain anak-anakku dan temen-temennya yang notabene mereka termasuk generasi millenium atau generasi blekberi. Keterbukaan, kerja smart, tidak mempermasalahkan latar belakang yg penting kontribusi, peran dan produk yang dihasilkan !
Bagi saya yg termasuk generasi X, memang merupakan sebuah aib. Bagi mereka mungkin urusan personla. Beda generasi beda kekhawatiran.

YOGYAKARTA said...

Betul mas. Memang harus kita sadari, beda generasi beda pula cara pandang terhadap sebuah masalah, termasuk facebook. Tapi kita juga tidak bisa menghindari fakta, bahwa facebook bisa menjadi salah satu cara untuk melihat kegiatan seseorang. Dari situ kita bisa melihat kepribadiannya...
Matur nuwun mas. Salam teladan yogya.

inung halaman samping said...

Kutipan ini bikin saya ingat kawan perempuan yang jadi HR level midle di salah satu perusahaan tambang... Jika mereka duduk dan tidak melakukan apapun, tempatkan mereka di human resources.

Lagian, dia hobi nge-blog dan status FB humor khas HR. Kayaknya, gaya pemantauan karakter dan kinerja ndak ngefek buat beliau qe3

kalau masih maksa, malah diketawain dan jadi parodi di status FBnya xixixi salam blogger

Anonymous said...

misih...

*numpang liwat*