Situs Iwan Qodar Himawan - Uni Lubis - Darrel Cetta. Iwan, terakhir bekerja di GATRA. Uni, wartawan, pernah di Warta Ekonomi, Panji Masyarakat, TV7, kini di Antv. Darrel, murid Embun Pagi Islamic International School, Jakarta Timur. Website of The Family of Iwan Qodar Himawan-Uni Lubis-Darrel Cetta. Iwan, journalist. Now running his own company. Uni, journalist, now working for Antv, Jakarta based private TV Station. We live in Permata Timur, Jaticempaka, Pondokgede, Indonesia.
Search This Blog
Friday, September 02, 2005
Anak dan Badut
08/20/2005
DARREL beruntung, ia tidak takut pada badut. Pas perayaan 17an lalu, ia bersalaman dengan badut, yang diundang panitia datang ke kolam renang Permata Timur, tempat warga se-RT berpesta. Kalo ada badut, ia malah bergegas menghampirinya.
Ternyata, tak semua anak seberuntung Darrel. Banyak yang masih takut menghadapi badut. Bahkan, ada juga yang grogi melihat logo, boneka, dan mobil. Cobalah baca surat yang saya kopikan dari milis Putera Kembara, jalinan komunikasi bapak-ibu yang anggota keluarganya menderita autis ini.
----- Original Message -----
From: AM
To: peduli-autis
Sent: Tuesday, May 03, 2005 1:58 PM
Subject: [Puterakembara] Takut sama BadutRekan milis,
Mohon sharingnya, karena anak kami Nadhif (2,8 Th) saat ini TK O kecil, masih tetap terapi, Supplement dan saat ini sudah verbal dan bisa diajak berkomunikasi.
Masalah yang timbul saaat ini anak kami Nadhif sangat takut diajak ketempat tempat yang ramai, kalau diajak ke tempat tersebut Nadhif akan menangis dan kelihataan sekali dari raut wajahnya semacam kecemasan yang berlebihan.
Kami tanyakan kenapa dia kenapa tidak mau dijak ketempat tersebut Nadhif menjawab Ada "Badut", rupanya Nadhif sangat trauma dengan Badut, kami sudah jelaskan secara perlahan bahwa didalam baju badut itu ada orangnya seperti Bapak yang lagi pakai pakaian Badut.akan tetapi Nadhif masih tetap tidak mau. Kejadian trauma dengan badut pada saat kami dan istri tidak dapat mendapingi Nadhif selama +/- 1 bulan . Nadhif pernah diajak OM nya jalan jalan ke Mall dan berjumpa dengan Badut dan si Badutnya menghapiri Nadhif dan disitulah awal kejadiannya Nadhif menangis ketakutan.dan sampai sekarang ini kalau kita ajak pergi ke Mall, Nadhif akan jawab " Nadhif di rumah saja"
Mohon sharing dari rekan rekan milis, langkah langkah apa yang harus kami lakukan.terima kasih sebelumnya
salam
AM
Bapaknya Nadhif (2,8 Th) Palembang
----- Original Message -----
From: WW
To: peduli-autis
Sent: Tuesday, May 03, 2005 4:00 PM
Subject: [Puterakembara] RE: Takut sama Badut
Pak AM,
Saya punya pengalaman kurang lebih sama dengan Bapak. Anak saya, Gilang 7,5 tahun verbal, dulu juga sangat ketakutan dengan badut dan barang-barang lain(seperti logo SCTV,robot, jam dinding di lobby Plaza Senayan) malahan juga takut sama tetangga sebelah rumah yang sebelumnya sangat dia sukai. Lucunya saking takutnya sama logo SCTV, kalau lewat gedung studio SCTV pun jerit-jerit minta putar balik. Begitu juga karena saking takutnya sama Om tetangga sebelah, kalau melihat si Om itu di luar langsung lari masuk rumah, malahan pernah suatu hari pas kami baru pulang dan si Om ada di luar rumah, Gilang tidak mau keluar mobil sampai ngompol segala. Saat itu saya bingung sekali kok.. ketakutan sama sesuatu yang sebetulnya tidak apa2.
Untuk mengatasinya, pelan-pelan Gilang saya beri penjelasan bahwa tidak ada yang perlu ditakuti dan benda-benda yang ditakuti saya perlihatkan tetapi kalau sudah ketakutannya keluar buru-buru saya masukin lemari. Begitu juga untuki mengatasi ketakutan terhadap logo SCTV, sesekali saya ajak dia lewat gedung SCTV dan kalau sudah teriak mutar lagi, sampai suatu hari dia mau diajak lewat gedung SCTV tetapi kepalanya tidak mau melihat ke arah gedung SCTV (wah.. kemajuan sedikit).
Alhamdulillah setelah sekian lama melalui pembiasaan dan terus menerus diberikan penjelasan, beberapa ketakutannya sudah hilang kecuali rasa takut terhadap Jam dinding di Plaza Senayan.
Sampai saat ini saya masih berusaha pelan-pelan membiasakan mengajak dia ke Plaza Senayan, meskipun baru sampai Tempat Parkir udah ngajak pulang. Cara lain yang saya lakukan adalah kalau dia minta dibelikan mainan, saya akan bilang mainan itu hanya ada di Plaza Senayan, biasanya dia akan mau diajak kesana meskipun sesudah dapat yang diinginkan buru-buru minta pulang dan tidak mau melewati lokasi Jam dinding.
2 Minggu lalu saya ajak Gilang nonton "Sponge Bob Movie" di Plaza Senayan, Kebetulan dapat parkir langsung masuk ke area bioskop tanpa harus melewati Jam Dinding, Gilang merasa aman masuk ke area Plaza Senayan. Kami tadinya mau nonton yang jam 3 sore tetapi penuh akhirnya saya dapat tiket untuk jam 5 sore. Kami harus nunggu 2 jam, dan disekitar area bioskop tidak ada tempat duduk, bayangin harus berdiri 2 jam, dia sih.. enak lari sana-lari sini, nah.. yang nganter ini pegel kakinya.
Gilang tidak mau diajak untuk muter-muter mall dulu atau ke toko buku bahkan diajak duduk di area mall juga tidak mau, alasannya ada jam dinding. Sesudah 1 jam berdiri tidak tahan juga, akhirnya saya bujuk dan saya bilang "kalau tidak mau diajak duduk di area mall, nontonnya batal". Sesudah negosiasi, akhirnya mau juga diajak duduk di area mall.
Berdasarkan pengalaman saya, bahwa mengatasi rasa ketakutan yang tidak beralasan perlu waktu, anak perlu pembiasaan terus menerus tetapi jangan dipaksa karena akan trauma.
Sekian pengalaman saya, mudah-mudahan bermanfaat.
salam,
WW (Ibunya Gilang, 7,5 tahun)
----- Original Message -----
From: LW
To: peduli-autis
Sent: Tuesday, May 03, 2005 8:14 PM
Subject: [Puterakembara] RE: Takut sama BadutDear Pak Ach,
Putri saya yang kurang 3 bulan lagi mau 7 tahun juga masih takut ama badut & balon. Padahal saya sudah pernah mengundang badut kerumah especially membuat "exlusive show" untuk dia, sibadut datang sebagai orang biasa, berkenalan, ajak ngobrol hingga dandan, hingga menyulap sampe menghapus dandannya kembali. Malah saat itu saya yakin dia sudah tidak takut lagi karena dia ikutan dandan kayak badut & pakai bajunya
sibadut. Semua itu saya record handycam & foto, 2minggu sekali saya mengingatkan kembali tentang cerita itu, ternyata saat ketemu badut dia kembali mengumpet. Saya langsung bilang itukan Oom Adit, badut yang dia kenal, dia jawab, bukan... itu badut lain bukan Oom Adit (sambil cari tempat ngumpet).
Jadi, emang tidak gampang menghilangkan rasa takut yang sudah ada dalam diri mereka. Saya saja belum berhasil.
Rgds,
LW ( Mami Elaine, 6thn 9 bulan)
----- Original Message -----
From: Id
To: peduli-autis
Sent: Wednesday, May 04, 2005 1:00 PM
Subject: [Puterakembara] RE: Takut sama BadutSi Syauqi (Autistic 8th) dan adiknya Nadiva (6 th) tidak ada masalah dengan si badut, sedang kan keponakan saya yang berusia 3 tahun yang tidak spesial takut dengan badut, jadi menurut saya tidak perlu dikhawatirkan, mudah mudahan dengan berjalannya waktu akan ada perubahan yang sifatnya positif.
salam,
Id
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment