Situs Iwan Qodar Himawan - Uni Lubis - Darrel Cetta. Iwan, terakhir bekerja di GATRA. Uni, wartawan, pernah di Warta Ekonomi, Panji Masyarakat, TV7, kini di Antv. Darrel, murid Embun Pagi Islamic International School, Jakarta Timur. Website of The Family of Iwan Qodar Himawan-Uni Lubis-Darrel Cetta. Iwan, journalist. Now running his own company. Uni, journalist, now working for Antv, Jakarta based private TV Station. We live in Permata Timur, Jaticempaka, Pondokgede, Indonesia.
Search This Blog
Thursday, January 12, 2006
Menuju Hotel
PULANG dari Genting Highland, sekitar jam 16.30, kami merasa capek. Turun di Terminal Pasaraya, kami berhenti sebentar. ''Belanja dulu yo Agus,'' kata mommy. Yang ia maksud adalah Tante Agustina Lubis, adiknya.
Berdua mereka kemudian masuk ke toko yang desainnya dibuat murah. Toko itu namanya Pasaraya. Raknya dari bambu. Toko supermarket itu tanpa AC, hanya menggunakan penyedot udara (exhaust) untuk membantu jendela ventilasinya.
Tokonya lumayan lengkap. Bahan makanan, durian, bumbu-bumbu, semua disediakan. Harganya juga cukup murah.
Toko Pasaraya diresmikan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad, pada 1995. Toko itu dimaksudkan sebagai simbol bahwa dengan harga murah pun bisa didapat bahan berkualitas bagus. Di depannya dipajang ''Tenaga Nasional Berhad''. Ini adalah PLN-nya Malaysia.
Di foto tampak Opung, Mommy, Dayen, dan Tante Uti sedang berdiskusi. Saya lupa tema pembicaraan waktu itu. Kalo tak salah mereka berunding: ke hotel mau jalan kaki ato naik taksi. Dayen tak ikut berunding. Bagi dia, yang penting kan bisa mimik susu dan maem krupukkkk...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment